BONE  

Bayar Dulu 5 Juta,Oknum Dosen di Bone Tawari Beasiswa KIP Kuliah ke Calon Maba

LISTINGNUSANTARA.COM, Bone_Oknum Dosen Universitas Andi Sudirman Kab.Bone yang berinisial AHH diduga melakukan praktek pungutan liar terhadap calon mahasiswa dengan menjanjikan Beasiswa hingga selesai.

Salah satu keluarga calon mahasiswa yang berinisial (K) mengatakan bahwa putrinya di suruh membayar uang 5 juta supaya mendapatkan beasiswa.

” Anak kami disuruh membayar 5 juta supaya dapat bantuan beasiswa dari pusat dan kalau sudah membayar di jamin mendapat beasiswa dari pusat dan itu juga disampai dalam Grub Whatapps Kampus” Ungkapnya, Sabtu,11/04/2025

Selain itu, ia menambahkan bahwa anaknya sudah membayar kepihak kampus sebanyak 2 juta sebagai bentuk terdaftar sebagai mahasiswa kampus tersebut.

“Anak Kami baru kelas 3 SMA ,Akan tetapi untuk masuk dikampus itu,membayar kekampus 2 juta, dan menurut dosennya untuk biaya pelengkapan pakaian dan dianggap calon mahasiswanya.” Tambahnya.

Baca juga:  Terlibat Peredaran Narkoba,Tukang Batu Di Bone Ditangkap dan Terancam 12 Tahun Penjara

Sementara Oknum Dosen Universitas Andi Sudirman Bone yang konfirmasi membenarkan pembayaran 2 juta tersebut,menurutnya itu sebagai jaminan bahwa pihak kampus menerima sebagai Maba (Mahasiswa Baru).

“Iya kami Sudah menerima mereka sebagai Maba, Kalau Sudah membayar 2 juta berarti sudah dinyatakan melakukan registrasi ulang, dan 2 juta biaya perlengkapan sudah termasuk Pakaian seragam 2 pasang, baju olahraga, almamater, baju lab, sepatu 2 pasang, papan nama, logo, biaya pkkmb, Ungkap AHH ,Sabtu,12/04/2025.

Disinggung terkait permintaan dana 5 juta sebagai pelicin untuk mendapatkan Beasiswa ,AHH membenarkan bahwa diri menyampaikan hal itu ke calon mahasiswa namun tidak dilanjutkan.

“Ini pernah memang ada yang tawari saya siapa tau katanya ada mahsiswa yang mau dapat beasiswa,jadi Saya sempat sampaikan ke mahqsiswa cuma saya sudah tidak bahas ulang lagi karena rasanya tidak jelas makanya sudah tidak saya lanjut lagi sampaikan ulang ke mahasiswa dan Ini tidak jadi kami terapkan karena info dari luar yg tawari saya juga tidak jelas.” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *