LOKAL, NEWS  

Dampak Limbah Ternak Lele Cemari Sungai, Warga Alami Gatal-Gatal Setelah Mandi 

Air limbah Ternak lele.

LISTINGNUSANTARA.COM, BONE_Warga Cabalu, Kelurahan Mattiro walie Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone mengeluhkan adanya limbah ternak ikan lele yang mencemari sungai cabalu.

Padahal air sungai tersebut merupakan satu-satunya sumber mata air yang digunakan warga cabalu setiap hari, seperti memasak, mencuci, mandi dan lain lainnya.

Namun karena limbah ternak ikan lele tersebut mencemari sungai, warga mengeluh lantaran air sungai cabalu berbau dan membuat badan terasa gatal-gatal saat setelah mandi, bahkan air sungai kini tampak tak sejernih dulu akibar adanya campuran limbah dari ternak ikan lele.

Meski berbau sekalipun warga tetap pergunakan air tersebut seperti biasanya, bahkan dari pengakuan warga sudah pernah mengadu kepemerintah setempat namun tidak ada hasil, Lantaran Ternak Ikan Lele tersebut milik salah satu Kepala Dinas (Kadis) di Bone.

Baca juga:  Program Kabupaten Sehat Sinjai di Verifikasi Tim Pusat, Wabup: Sudah Kami Siapkan Yang Terbaik

Salah seorang warga setempat Syam mengatakan keberadaan ternak lele tersebut mengganggu warga sekitar selain bau yang menyengat air limbahnya juga mencemari sungai Cabalu.

“Baunya sangat menyengat dan lebih parahnya lagi, air limbahnya di buang kesungai padahal jelas-jelas warga sekitar menggunakan air sungai tersebut sebagai kebutuhan sehari-hari seperti dipakai memasak dan mandi namun sekarang ini harus disaring lagi karena air sungai berbau apalagi saat surut seperti ini.” Ucapnya, Sabtu 17/09/2022.

Bahkan warga mengatakan ternak lele tersebut milik salah satu kepala dinas dibone, yang sudah berdiri beberapa bulan lalu,

“Sudah ada sekitar 3 bulan yang lalu, dan milik kepala dinas, kami juga pernah sampai ini kesalah satu anggota DPRD Kabupaten Bone ,namun sampai hari ini belum ada kejelasan mengenai ternak lele ini.” Tambahnya.

Baca juga:  Topang Ekonomi Warga, Bupati ASA Genjot Pembangunan Infrastruktur

Senada warga lain, Awal bahkan mengalami gatal-gatal akibat air yang ia mandi tidak sehat alias telah tercemar limbah ternak ikan lele tersebut.

“Iye memang bau ainya sungai, kadang juga gatal gatal dirasa kalau sudah mandi, tapi mau di apa ini saja sumber air disini,” terangnya.

Awal berharap agar ternak lele itu di tutup agar tidak ada lagi pencemaran sungai dan bau menyengat yang selama ini dikeluhkan warga.

“Pernah juga beberapa warga mau protes ini ke kelurahan dan ke kantor DPRD namun aksinya di tahan dulu karena pernah ada DPR yang akan menindak lanjuti hal ini, Kami juga sangat berharap agar ternak lele ini ditutup karena baunya sudah mengganggu dan limbahnya mencemari sungai.” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *