LISTINGNUSANTARA.COM,BONE__Tindakan Pemerintah terntang kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar, itu bukan solusi melainkan inflasi.
Sehingga hal itu menjadi keritikan dan penolakan dari sejumlah pihak karena tentu sangat memberatkan masyarakat bawah pada khususnya.
Menanggapi kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan BBM bersubsidi dalam menjaga satabilitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022. Itu bukan solusi. salah satu pemuda dari kab. Bone juga aktivis HMI Pangkep Angkat Bicara.
Awi mengatakan, Opsi kenaikan harga BBM bersubsidi bukanlah pilihan yang tepat saat ini,itu bukan solusi melainkan inflasi apalagi kita masih berusaha bangkit untuk perekonomian nasional.
“yang di lakukan pemerintah karena kenaikan harga BBM bersubsidi bukan solusi tapi inflasi dan berpotensi menggerus masyarakat kalangan bawah pada khususnya, sebab BBM adalah komoditas primer. Dengan demikian, kenaikan harga BBM bersubsidi akan mengganngu perekonomian nasional, dan akan berefek sampai pada kebutuhan rumah tangga masyarakat.” Ungkap Awi.
Mantan ketua HMI Mpo Cabang Pangkep menegakkan dengan tegas, saya berasal dari keluarga petani sehingga dapat merasakan betul apa yang di alami para petani pada umumnya imbas dari pada kenikan BBM,
“Petani tidak lagi menggunakan alat-alat modern karena BBM Langka dan mahal sehingga petani kembali menjerit. Tagline petani maju, mandiri dan modern itu hanya menjadi angan-angan semata.”Tambahnya.
Lanjut, saya menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan meminta pemerintah lebih fokus mengatasi kelangkaan BBM, agar bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
“Saat ini juga perekonomi masyarakat Indonesia belum pulih dampak dari covid-19.”Pungkasnya