LISTINGNUSANTARA.COM,Bone_Pemerintah Kabupaten Bone menerapkan Universal Health Coverage (UHC) dalam pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Bone dengan berobat gratis dengan menunjukkan KTP.
Bahkan Bupati Bone Andi Fahrar M. Padjalagi meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) atas dukungan pada Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang merupakan program strategis Nasional diserahkan oleh Menteri dalam Negeri RI Prof. Drs. H. Tito Karnavian, M.A, Ph.D pada tagal 14 maret 2023 lalu.

Namun penerapan UHC itu tidak betul-betul terjadi di Kabupaten Bone, hal ia di karena salah satu<span;> warga Watang Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Muh sulhan harus mengeluarkan dana kurang lebih Rp. 2 juta untuk biaya operasi ringan (Kuret) istrinya di RSUD Tenriawaru Bone.
“Jadi saya bayar itu Rp 2 juta lebih, karena saya dikasih bill,” Ungkapnya kepada Awak Media.
Sebelum membayar 2 Juta itu bahkan mempertanyakan Sistem administrasi RSUD Tenriawaru Bone yang menurutnya ganjal dan sempat dipertanyakan kepada operator RSUD dengan bayar membengkak hingga 8 juta rupiah.
“Awalnya pihak RSUD menyebut biayanya Rp 8.700.000. Bukan kali itu saja saya menjalani Kuret yang kedua kalinya. Kuret yang pertama saya bayar kurang lebih Rp. 1.900.000 Lantas kenapa kuret yang kedua ini meningkat tajam?” Ungkapnya.
Dia melanjutkan, saat dimintai pembayaran Rp 8.700.000 tersebut, dirinya mempertanyakan dan ingin melihat rekab administrasi tersebut, karena menurutnya janggal.
“Setelah saya mempertanyakan rekab, pihak kasir RSUD tidak mau memberi kemudian membuat rekab yang baru dengan rincian Rp 2.262.799. Nah, itu yang membuat saya bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba diturunkan drastis setelah saya minta rekab,”Pungkasnya
Sulhan berharap pihak RSUD Tenriawaru Bone bisa memberi penjelasan terkait hal ini, karena menurutnya hal tersebut tidak rasional.