LOKAL  

Tolak Kenaikan BBM dan Jokowi Tiga Periode, Cipayung Plus BEM Demo Pemda dan DPRD Bone

Aksi unjuk rasa Cipayung dan BEM depan Kantor Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Bone

LISTINGNUSANTARA.COM, BONE,—Aksi kelompok Cipayung Plus Bone dan Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) dari sejumlah perguruan tinggi di Kabupaten Bone, menggelar aksi unjuk rasa, Senin, 11/04/2022

Cipayung Plus merupakan gabunngan organisasi kemahasiswaan HMI, PMII, IMM, SAPMA dengan membawa ratusan massa aksi didepan kantor Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD Kabupaten Bone.

Jendral Lapangan, Rafli Fasyah mengatakan beberapa tuntutan yang ia bawa yakni menolak penundaan pemilu 2024, menolak presiden 3 priode, dan menuntut kestabilan harga bahan pokok, Turunkan harga BBM dan turunkan
kenaikan Pajak Pertambahan Nilai(PPN).

“Tuntutan yang kami bawa, penundaan terhadap pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden dengan itu kami tolak bersama-sama, dan tentu ini menjadi akumulasi teman-teman pada hari ini”. Tuturnya.

Baca juga:  Bantu Warga Kurang Mampu, 50 Rumah Di Sinjai Dapat Bantuan Bedah Rumah

Wakil Bupati Bone Drs.H. Ambo Dalle M.M yang menerima aspirasi mengatakan penundaan Pemilu dan penambahan masa jabatan hanya bisa dilakukan jika terjadi amandemen atau perubahan Undang-Undang Dasar, dan kewenangan tersebut ada pada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

”Dari setiap tuntutan misalnya kenaikan harga bahan pokok, dan BBM kita sependapat, bahwa adanya kenaikan memang belum saatnya”.Ucapnya

Senada dengan Ketua DPRD Kabupaten Bone, Irwandi Burhan menjelaskan akan menindaklanjuti Aspirasi dari teman-teman mahasiswa sampai ke pusat

“Tentunya tuntutan mahasiswa akan terus kami kawal dan akan kami bawa kepusat dengan bertemu langsung dengan pimpinan”.Tegasnya

Selain itu, Korlap aksi Kasmir mengatakan setelah massa keluar dari kantor pemda Bone, mencoba membakar ban di perempatan lampu merah mesjid agung.

Baca juga:  Aktivis Minta APH Turun Tangan Usut Tambang Galian C di Wollangi

“Sialnya, ada satu orang jadi korban luka bakar karna terkena benda cair yang mudah terbakar”.Jelasnya.

Aksi tersebut sempat di warnai dengan saling dorong mendorong antara aparat keamanan dengan mahasiswa aksi, ketegangan tersebut berlangsung selama kurang lebih lima menit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *