LOKAL  

Dapat Pelayanan Buruk, Lahiran Ibu Hamil di Sinjai Hampir Kehilangan Bayinya

LISTINGNUSANTARA.COM, SINJAI- Seorang ibu hamil (bumil)Srhy Hanifah Tsurayyah kelhiran 8 Februari 1995 hampir kehilangan anak pertamanya,diklinik Restu Ibu Jl. Dr. Hamka, Biringere, Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (03.09.2021)

bumil yang hendak melahirkan serta bayi kandungannya hampir tidak tertolong,setelah pihak keluarga yang pontang-panting mencari perawat yang ada di klinik tersebut di Kabupaten Sinjai tak satupun yang dihampirinya,sehingga bumil tersebut melahirkan sendiri bersama keluarganya diruang kurek yang tersedia di klinik tersebut

Klinik restu ibu yang terletak di kecamtan sinjai utara kabupaten sinjai sulawesi selatan ini,dikabarkan memiliki stabdar pelayanan yang buruk serta sejumlah pasien yang pernah dirawat di tempat tersebut merasa tidak nyaman bahkan sejumlah ibu hamil yang sempat melahirkan diklinik tersebut tidak terselamatkan bayinya

Baca juga:  Bertahan Hidup Karena Uluran Tangan, Palllewai Warga Magarabombang Butuh Perhatian

Sempat ribut antara keluarga pasien dan pihak klinik dimana Diketahui perawat atau bidan ditempat itu,cuek dan dokterpun jarang ada ditempat,sehingga standar pelayanan diklinik restu ibu yang berada dikabupaten sinjai ini disorot sejumlah warga

Bumil yang berasal dari kecamtan bikeru kabupaten sinjai ini, Ketika tiba waktunya melahirkan, pihak keluarga sudah membawa bumil tersebut diklinik restu ibu Namun, tak ada yang bisa merawatnya dengan baik tanpa alasan yang jelas cerita oleh suami bumil Rola Suryanama.

Sang suami,Rola Sryanama bercerita, istrinya semula mendapatkan saran pertolongan keluarganya agar ke RSUD sinjai untuk melahirkan Namun, sang suami khawatir sehingga memiluh untuk keklinik Restu Ibu,alhasil bidan tidak bisa sepenuhnya membantu dan merawatnya dengan benar.

Baca juga:  Tak Ada Kejelasan Soal Pengangkatan PPPK, Ratusan Tenaga Kesehatan kabupaten Bone Mengadu Ke DPRD.

“Isteri saya berawal kepembukaan 9 diklinik tersebut,namun secara psikologis karena khawatie anak pertama sehingga berharap perawat atau dokter yang ada di klinik ini terus memperhatikan keadaan isteri saya namun itu tidak dilakikan sehingga membuat keluarga kami panik,berselang kepembukaan sepuluh ini, istri saya sudah tidak dapat menghela napas lega alias sesak sehingga hampir kehingan tenaga,namun tiba tiba saya berinisiatif panggil perawat ditempat untuk dibawa keruangan persalinan,setelah setiba diruangan persalinan perawat itu membawa isteri saya diruangan kurek kemudian ditinggalkan”ungkapnya

Kemudian dijelaskan lagi Rola menjelaskan bahwa bayi yang dilahirkan isterinya hampir saja tidam terselamatkan,karena isteri tiba tiba melahirkan sendiri tanpa perawar dan dokter,dan bayi langsung keluar tersebur dimana si bayi anak pertamanya ini hapir terjatuh dilantai karena tidak adanya bimbingan melahirkan dari perawat,

Baca juga:  Peringati Hari Tani Nasional, Bupati ASA Sebut Petani Pahlawan Pangan

“Untung ada ipar saya menahan bayi saya,dan hampir terjun kelantai klik,seandainya tidak ada tali pusarnya yang masih menggantung dan ipar saya yang tiba tiba menahan bayi saya akan jatuh kelantai dan sempat kepala bayi saya terbentur di besi ranjang klinik”ungkapnya

Terpisah pemilik klinik inap Restu Ibu yang dikonfirmasi dirinya hanya sempat hanya pertanyakan nama pasien karena keberadaanya tidak ada ditempat dan setelah dikonfirmasi ulang Dr,Ali pemilik klinik itu enggan menjawab.(*)

Penulis: Afdhal Idrus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *