LOKAL  

Dinilai Tidak Sesuai Bestek, Hasil Pekerjaan Kontraktor di Bone Tidak Berkualitas Diduga Mark Up Anggaran

LISTINGNUSANTARA.COM,BONE— Hasil pekerjaan Kontraktor yang mengerjakan proyek Aspal yang menghubungkan Kecamatan Ulaweng dan Kecamatan Amali tepatnya Desa Sappewalie dan Desa Lamakkaraseng di duga mark Up anggaran dan tak sesuai bestek

Mengapa tidak, Pekerjaan jalan aspal yang terbilang masih baru itu sudah berlubang dan retak retak, padahal diketahui usia pengerjaan jalan itu belum cukup enam bulan, bahkan ironisnya  terkesan dibiarkan tanpa perbaikan

Menanggapi hal itu, Aktivis Mahasiswa Muis Pamungkas menilai pekerjaan tersebut ada indikasi MarkUp anggaran sehingga realisasi pekerjaan yang dihasilkan mengalami kerusakan diakibatkan kekurangan anggaran

“Dilihat dari pekerjaannya kita sudah bisa mendunga ada indikasi markup anggaran, lihat saja belum enam bulan sudah rusak, itu dikarenakan dipaksakan cukup” terang Mahasiswa STIA Prima itu.

Baca juga:  PCNU Bone Masa Khidmat 2022-2027 Resmi Dilantik, Ketua Tanfidziyah NU Bone : Khilafiyah Yes ,Khilafah No, NKRI adalah Final

Muis menegaskan, harusnya pihak terkait tidak tutup mata tapi menuntut kontrkatornya untuk memperbaiki pekerjaannya

“Harusnya instansi terkait itu mengawasi dengan baik tidak dibiarkan saja seperti itu, ini uang negara yang dipakai, harusnya tidak menerima pekerjaan yang tidak layak seperti itu, tapi semuanya diam saja seakan akan tidak terjadi apa apa, jadi wajar kalau masyarakat curiga ada kongkalikong antara pekerja, perencana , pengawas, dan instansi terkait” ketusnya

Sebelumnya,  Pekerjaan Jalan Aspal yang menghubungkan Kecamatan Ulaweng dan Kecamatan Amali itu mendapat kecaman san tanggapan negatif dari masyarakat sekitar

Hal itu dikarenakan, Aspal yang belum cukup 5 bulan itu mengalami kerusakan parah, bukan sedikit tetapi sejumlah titik yang terdapat di dua desa itu mengalami kerusakan retak-retak dan berlubang

Baca juga:  Fokus Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sinjai Usulkan Tiga Pembangunan Pasar di Kementerian

Seperti yang terdapat Desa Sappewalie Samping Salah satu Tower penyedia jaringan yang retak parah, dan beberapa titik di Desa Lamakkaraseng sebelahnya.

Menanggapi hal tersebut, Pengendara Jalan Randi menuding pekerjaan jalan itu dikorupsi mengapa tidak kata dia, selain tampak tipis aspal tersebut juga sudah rusak bahkan belum sampai 6 Bulan,

“Masih baru ini sudah bulan puasa kemarin dikerja, tapi rusak ta lagi karena tipis sekali, curigaku terlalu banyak nakasi masuk kantong itu pemborong” tuturnya Senin 27/09/2021

Selain itu Pengendara lain yang juga warga sekitar, Sulfikar menyayangkan pihak pemerintah atau pihak terkait tidak melakukan pemantauan dan pengawasan sehingga jalan tersebut terkesan dibiarkan saja.

Baca juga:  Pulihkan Ekonomi di Masa Pandemi, Masyarakat Sinjai Lakukan Bertani Hortikultura, Begini Konsepnya

“Lucu sekali ka baru beberapa bulan berlubang lagi, Harusnya pemerintah atau Wakil Rakyat kita memantau dan mengevaluasi jangan terkesan dibiarkan saja begitu, atau mungkin yang kerjai dan awasi satu orangji” kuncinya (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *