LISTINGNUSANTARA.COM,BONE_Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru Bone menanggapi perihal tidak dilakukannya tindakan Operasi yang terhadap Murkaya (56) warga kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone.
Kabag Humas RSUD Tenriawaru Bone A.Dedy Astaman saat dikonfirmasi menjelaskan luka yang di alami pasien tidak dijamin oleh BPJS berdasarkan ketentuan Pasal 52 Perpres 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
“Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin oleh BPJS seperti yang dialami oleh pasien Nurkaya merupakan akibat tindak pidana, sehingga pasien (nurkaya) merupakan pasien umum dan terkait pelayanan yang diberikan oleh RSUD sudah sesuai dengan ketentuan prosedur.” Jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa sebelumnya pasien sudah diberikan penjelasan atau informasi (edukasi) oleh salah satu petugas RSUD Tenriawaru yang dibuktikan dengan form persetujuan pelepasan informasi pasien.
“keluarga bersedia berlaku swasta sampai selesai perawatan yang di tandatangani.”Tambahnya.
Masih kata dedy,terkait dengan tidak diberikan tindakan operasi karena pasien tersebut menolak untuk dilakukan tindakan medis (operasi) yang dimana penolakan tersebut dibuktikan dengan penandatanganan dokumen penolakan tindakan medis.
“sehubungan dengan penjelasan yang disampaikan oleh pasien tidak benar adanya sebagaimana dibuktikan dengan penjelasan kami diatas.” Pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya,
Murkaya (56) Warga Kelurahan Macege Kabupaten Bone yang harusnya mendapat perawatan gratis di Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru malah di kenakan biaya jutaan rupiah.
“Katanya layanan kesehatan gratis untuk masyarakat tapi nyatanya apa, BPJS kami ditolak dan bahkan keluarga saya tidak di berikan tindakan operasi gara-gara tidak mempunyai biaya.” Ucap Sutra, keluaraga Pasien kepada Listingnusantara.com, Minggu, 3 /9/2023.
Ia pun menyayangkan sikap yang ditunjukka Rumah sakit Umum Daerah Tenriawaru yang lamban memberikan tindakan dan mendahulukan uang ketimbang pelayanan pasien.
“Pada saat juga masuk, pasien berteriak agar dilayani namun disuruh dulu bayar admitrasinya dan selama dirawat disana semua obat kami yang bayar dan bahkan pada saat mau keluar dari RS kami dirumah membayar lebih dari 3 juta rupiah,.” Tambahnya.