LISTINGNUSANTARA.COM, BONE – Mahasiswa masih berada di garda depan untuk mewujudkan perubahan. Mereka memiliki idealisme, yang menjaga mereka untuk tidak terkontaminasi dengan interest politik.
Seperti itulah yang dikemukakan oleh Tenaga Ahli Utama Wakil Ketua MPR RI, Muhammad Ikramullah Akmal saat menghadiri Diskusi Ngabuburit yang bertemakan “Anak Muda dan Senjakala Altruisme Politik” di Bone pada Senin, (25/4/2022).
Ikramullah sapaannya menyebut, anak muda memiliki peran yang besar dalam berbagai bidang. “Selama ini, anak muda masih kurang mendapatkan ruang padahal anak muda memiliki peran yang sangat besar dalam mengoptimalkan politik di Indonesia, bahkan . jumlah anak muda yang masuk politik masing terbilang sedikit, sehingga dunia politik masih didominasinoleh otang tua, yang mempengaruhi suara kreatif dan inofatif anak-anak muda kita “ungkapnya.
Kandidat Doktor Administrasi Publik Universitas Hasanuddin ini juga menyebut, data dari Jurnal ABDI menunjukkan bahwa basis keterlibatan aktif para anak muda dalam dunia politik masih banyak ditentukan oleh kekuatan finansial. “Inilah yang kita mau mengubah orientasi dari orientasi politik uang menjadi politik nilai dan perbaikan bangsa. Insya Allah, kita akan berjuang supaya anak muda menjadi garda terdepan memperbaiki bangsa.”, Ungkapnya lagi.
Narasumber Dialog ini menyampaian “Bangsa ini menaruh harapan besar pada generasi muda, mahasiswa. Akan tetapi, penting kiranya untuk memahami persoalan secara kontektual dan lebih kritis dalam mengusung isu gerakan. Kajian mendalam juga dibutuhkan dalam setiap aksi, agar tidak menjadi letupan-letupan yang suaranya akan hilang seiring waktu”, demikian uraian Bapak DR. Rahmatunnair, dosen IAIN Bone.
Hal lain yang menjadi catatan diskusi adalah kian lunturnya nilai-nilai altruistisme dalam politik. Gesekan kepentingan, politik sektarian dan kian terangnya politik transaksional, membuat citra politik makin terpuruk.
Tema aktual ini mampu menyedot perhatian peserta diskusi yang memang Sebagian besar adalah mahasiswa. Antusiasme itu ditunjukkan dengan tiga orang peserta yang memberi pertanyaan, yang secara garis besar dihinggapi kondisi gamang, “bagaimana menghadapi realitas sambal tetap mempertahankan idealisme?
salah satau narasumber lainnya pun memberi pandangan “Yang pasti, politik bukan semata soal kekuasaan dan bagaimana merebut dan mempertahankannya. Politik sejatinya adalah bagaimana mewujudkan kebaikan bersama, dengan mengabaikan egosime kelompok. Sahut Subarman Salim.
“Bagaimananya mewujudkannya? Bagaimana menemukan kriteria politisi ideal? Mereka yang selesai dengan dirinya, yang melihat politik sebagai hanya pengabdian kepada orang banyak, kepada bangsa dan negara. Itulah altruisme politik. Penutup dari Ilham Aqsa yang bertugas sebagai moderator pada Dialog dan Ngabuburit “Anak Muda dan Senjaka Altruisme Politik”