LISTINGNUSANTARA.Com,Bone_Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) angkat bicara soal polemik pengandaan soal ujian sekolah dasar (SD).
Ketua K3S Bone Suardi menjelaskan bahwa pihaknya juga tidak mengetahui soal penaikan harga itu, baru dilihat setelah rekap keluar dari percatakan.
“Saya lihat rekap keluar dari percetakan harga 400, dan Saya langsung tolak dan tidak terima Karenq sudah diprogramkan di ARKAS. “Ucapnya,Kamis 22 Desember 2022.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa percetakan menaikan harga dengan alasan mengikuti harga kenaikan BBM.
“Alasannya mengikut Harga kenaikan BBM, dulua saya tidak setuju 400 dengan alasan ARKAS hanya 300 diprogramkan.” Tambahnya.
Akan tetapi harga sekarang menjadi 300 per halaman dan bahkan pihaknya minta termasuk pajak ditanggung perusahaan diterima juga.
“Jadi keputusan akhir harga 300 per halaman sesuai arkas dan termasuk pajak penggandaan di tanggung percetakan dan itu kelar dan disetujui” pungkasnya .
Seperti diketahui Kelompok Kerja Kepala Sekolah ( K3S ) diduga memainkan harga penggandaan soal ujian Sekolah Dasar.
Menurut informasi yang dihimpun dari Narasumber yang identitasnya dirahasiakan menuturkan permainan yang dimaksmud berupa pembayaran penggandaan soal yang tidak sebagaimana mestinya.
“Dulu itu 300 rupiah per lembar sekarang naik lagi menjadi 400 rupiah per lembar,” ucapnya, Selasa, 20 Desember.
Lebih lanjut ia menjelaskan sebenarnya sudah lama dan ini juga dimobilisasi oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).
“Jadi dia mainnya dipenggandaan soal,” ujarnya.