LISTINGNUSANTARA.COM, BONE— Kisruh pembangunan masjid baru di Kantor DPRD Bone terus bergulir diperbincangkan, dikarenakan kantor dewan tersebut sudah punya masjid hanya butuh direhab untuk tampil megah kembali.
Bahkan pembangunan rumah ibadah itu disebut sebut sangat dipaksakan, pasalnya tidak sejalan dengan program prioritas pemulihan ekonomi masyarakat ditengah pandemi covid 19
Parahnya, Pengadaan masjid baru itu ternyata masih berpolemik di internal DPRD Bone, dari keterangan beberapa anggota DPRD Bone menyebut tidak ada pembangunan baru tetapi hanya rehabilitasi masjid yang lama, namun dilapangan pembangunan masjid baru telah dilakukan saat ini pondasinya hampir selesai
Menaggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Bone, HA Suaedi SH MH membenarkan soal pembangunan masjid baru tersebut dikomisinya hanya di bahas rehab saja.
“Jadi soal masjid, Dikomisi itu yang dibahas rehabilitasi, karena memang masjid kita kan sudah ada, jadi baiknya tinggal diperbaiki saja dan ditata dengan profesional pasti bagus kembali,” terangnya Senin 04/10/2021
Selain itu kata Suaedi perencanaan dari pokok sampai perubahan tak ada yang berubah, namun lebih jelasnya itu ditetapkan di badan anggaran (Banggar) DPRD Bone
“Yang saya tahu dari pokok sampai perubahan itu tidak ada yang berubah, Tapi jelasnya itu masjid perencanaanya ditetapkan di banggar, kami dikomisi hanya berfungsi mengawasi saja, jadi sepanjang tidak melanggar aturan silahkan diteruskan” kuncinya
Senada disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Bone dr A Ryad Baso Padjalangi yang juga anggota Banggar DPRD Bone pihaknya hanya mengetahui kalau pembangunan tersebut hanya rehabilitasi saja bukan bangunan baru
“Yang saya ketahui bersama rehab masjid, tapi kalau seandainya keluar dari itu yah tentu harus kita kejar, siapa yang mengusulkan pembangunan baru masjid apalagi dimasa pandemi begini apa hubungan nya pembangunan masjid dengan penanganan covid dan juga kita sudah ketahui bersama di DPRD ini sudah ada masjid kenapa tidak di renov saja agar lebih tampak baik, lucu juga kalau bgini” Tegas Legislator Golkar itu.
Selain itu A. Ryad meminta semua khalayak untuk mengusut hal tersebut pembanguna masjid tersebut karena dinilai cacat administrasi
“Makanya kejar saja siapa yang mencetuskan ide ini, coba konfirmasi di komisi bersangkutan dari awal usulannya seperti apa dan konfirmasi juga ke tarkim apa tidak akan terjadi temuan sprti ini, jangan sampai nanti lagi alasannya masjid lama mau di jadikan aula serbaguna atau apalah nah di DPRD banyak ji ruangan yang tidak terpakai yang bisa di alih fungsikan” tandasnya
Smentara itu Kepala Disperkimtan Bone, Budiono yang dikonfirmasi menuturkan pembangunan masjid tersebut berpindah dikarenakan hasil kesepakatan DPRD Bone
“Dari hasil pemindahan itu kesepakatan internal dewan” terangnya
Budiono menjelaskan hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan fungsi rumah ibadah, agar nantinya bisa difungsikan untuk masyarakat
“Rencana awal pembangunan penambahan mesjid lama namun melihat dari segi fungsi mesjid supaya masyarakat umum bisa menggunakan maka dipindahkan kedepan dan membuat yg baru daripada mesjid lama direnovasi nanti nya tdk bermanfaat maksimal sebagaimana kegunaan mesjid” kuncinya (*)