LISTINGNUSANTARA.COM,Bone_RSUD Tenriawaru Bone kembali jadi sorotan publik pasca meninggalnya seorang balita 4 tahun yang di duga lambat layani dan ditolak akibat tidak mempunyai surat rujukan dari puskesmas.
Menanggapi hal tersebut humas RSUD Tenriawaru Bone Andi Dedi Astaman angkat bicara,menurutnya dia tak mengetahui kalau sebelumnya pasien ditolak oleh pihak sekurity karena tak punya surat rujukan.
“Terkait itu memang kami membenarkan, cuma kalau merasa tidak ditangani kayanya agak keliru karena dia masuk sekitaran kurang lebih jam 13.00 dan bahkan sudah ditangani sampai dokter spesialis tapi anak ini dalam kondisi kritis dia datang. Sudah 7 hari panas, dia sesak dehidrasi akut, suhu badan sudah 42 derajat .” Jelasnya.
Lebihnya dia menyampaikan bahwa pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin namun kondisi anak memang dalam saat datang sudah kritis. Dia kan di tangani di IGD
“IGD itu tidak butuh rujukan, kondisi begitu tidak perlu melewati poli atau apa karena langsung IGD kritis.”
Terkait sekurity di IGD paham hal itu. Apa wewenang sekurity menyampaikan itu.
“Saya tidak tahu apakah sekurity yang tidak paham. Tapi kami tidak sembarangan tugaskan sekuriti di IGD,” tambahnya.
“Tenaga medis dan perawat di RSUD telah berupaya namun Allah SWT berkehendak lain sehingga nyawa pasien anak tersebut tidak dapat diselamatkan sekitar pukul 16.00.wita.”Tutupnya.
Seperti diketahui sebelumnya balita berumur 4 bulan dsri BTN Wellang’e Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat Kaupaten Bone,meninggal dunia usai ditolak oleh pihak RSUD Tenriawaru Bone. Senin 10/04/2023.
Peristiwa ini bermula pada saat Firmansyah beserta istri membawa anak nya ke Rumah Sakit Tenriawaru Bone untuk berobat dikarenakan anaknya mengalami mencret.
Akan tetapi pada saat di IGD, pihak terkait seolah-olah menghalangi dikarenakan orang tuanya tidak memiliki surat rujukan.