LISTINGNUSANTARA.COM,BONE_Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Bone memberikan klarifikasi soal pelayan dan pembayaran pihak rumah sakit yang dinilai membengkak.
Humas RSUD Tenriawaru Bone, Andi Dedy Astaman menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyampaikan dan mengedukasi kepada keluarga Pasien untuk pelayanan UHC dan apalagi memang pasien memiliki BPJS namun keluarga korban menolak dan memilih pelayanan Umum.
“Dan kami mendukung secara penuh program UHC yang di terapkan pemerintah dengan melakukan edukasi terhadap Pasien namun kluarga Korban menolak pelayanan UHC dan korban tetap mau Pelayanan UMUM.” Ucapnya,Jumat 07/4/2023.
Sementara soal pembayaran yang diduga membengkak hingga kurang lebih Rp. 8 juta, A.Dedy Astaman mengakui bahwa adanya kelalaian dan kesalahan sistem di Aplikasi yang digunakan oleh RSUD Tenriawaru yang eror.
“Ada kelalai yg dilakulan teman kami dan pada saat itu pembayaran yang disampai sebesar Rp. 8 juta belum diterima karena baru sekedar penyampain biaya terhadap Pasien dan apa lagi pada saat itu mau buka puasa dan memang pada saat itu sistem juga sedang eror dan maintenance.”Tambahnya.
Lebih lanjut menurutnya sistemnya yang eror dan itu diluar kendali kami,setelah dilakukan validasi dan terverifikasi dan perbaikan sistem bahwa yang muncul kurang lebih 2 juta rupiah.
“Aplikasi yang digunakan memang masih tergolong baru pasti ada kendala-kendala Dan sistem ini masuk terus dilakukan pembenahan Electronic Health Record (EHR).” Ujarnya.
Sementara untuk pegawai yang melalukan kesalahan pihaknya sudah ditegur dan akan diberikan sanksi.
“Yang bersangkutan sudah kami kami tegur secara lisan dan akan tindaki sesuai perundangan-undangan yang berlaku,dan mohon maaf jika ada proses pelayan kami yang kurang berkenan, dan masukan dan kritikan tentunya di jadikan untuk kami berbenah diri.” Pungkasnya.