LISTINGNUSANTARA.COM, BONE— Tugu kelahiran JK dan Air Mancur Taman Arung Palakka yang merupakan Ikon kebanggaan Bone kini tampak semraut dan tak terawat dengan baik
Dari pantauan dilapangan, Tugu JK yang berdiri di Kompleks Terminal Petta Ponggawae, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, yang menelan APBD senilai Rp 2,7 miliar itu tumbuh rerumputan liar disekeliling tiang badan tugu, belum lagi badan tugu yang retak retak karena tak pernah diperbaiki.
Melihat hal tersebut, salah seorang pengunjung Hendra sangat menyayangkan Tugu JK Ikon kebanggan daerah tidak mendapat perawatan dan perbaikan yang layak padahal bangunan tersebut tidak murah, nilainya miliaran bukan hanya itu simbol JK itu juga adalah kebanggaan bone, karena menyimbolkan Wakil Presiden 2 Priode dari tanah bone
“Kayanya tidak terawat memang, lihat saja rumputnya panjang, tembok temboknya banyak yang retak retak, padahal ini biayanya miliaran loh, belum lagi ini menyimbolkan JK kebanggaan bone karena pernah jadi wakil presiden 2 kali” terangnya Sabtu, 16/10/2021
Lanjut Hendra, harusnya tugu tersebut dirawat dengan baik sebagai simbol, dan dipercantik agar bisa memiliki daya tarik sendiri sebagai spot spot bagi masyarakat
“Harusnya diperbaiki jika ada rusak, rumputnya dipotong, bukan sudah dibangun selesai dibiarkan begitu saja, kan kalau bersih, rapih dan indah akan menjadi daya tarik tersendiri, nah kalau bgitu ada orang luar bone masuk kebetulan singgah photo photo pasti berfikir miring,” terangnya
Selain itu, Air Mancur Taman Arung Pallaka yang terdapat di Samping Lapangan Merdeka menghabiskan APBD Bone Tahun 2016 senilai 2,5 Miliar itu juga terlihat tak terurus
Betapa tidak dilihat dari airnya yang sudah berlumut tak pernah diganti, dedaunan didalam kolam berhamburan seperti tak pernah dihiraukan
Seperti yang di katakan Indar pengunjung Taman Arung Palakka mengatakan air mancur kalau di pandang sudah tidak terawat, airnya yang penuh lumut dan air mancurnya jarang beroprasi.
“Airnya sudah sangat kotor dan penuh lumut bahkan ikan didalam air sudah tidak terlihat lagi, banyak dedaunan dalam kolam tidak pernah dibersihkan, selain itu sangat disayangkan air mancurnya sudah tidak lagi beroprasi” terang Indar.
Lanjut Indar, padahal ikon harusnya di beri perawatan karna itu menjadi salah satu daya tarik pengunjung.
“Sebagai ikon Kabupaten harusnya di jaga dengan baik, jika hanya di biarkan jangan kan orang luar, kami pun orang bone sudah tidak tertarik lagi, sewaktu-waktu tetap di biarkan airnya bakalan berbauh busuk”kuncinya. (*)