LOKAL  

Wabah Penyakit PMK Semakin Meluas, di Patimpeng 47 Sapi Dipotong Bersyarat

LISTINGNUSANTARA.COM,BONE__Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) semakin meluas di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Ratusan sapi terjangkit PMK. Bahkan 47 diantaranya sudah dipotong bersyarat.

Dua desa yang menjadi lokasi wabah penyakit PMK di Kabupaten Bone, yakni Desa Masila dan Desa Masago Kecamatan Patimpeng.

Patimpeng ini merupakan bagian Selatan Kabupaten Bone, berjarak sekitar 70 kilometer dari ibu Kota Watampone.

Kecamatan ini salah satu kecamatan produksi sapi terbesar di Bumi Arung Palakka, Kabupaten Bone.

Kepala Desa(Kades) Masila Kecamatan Patimpeng Arman menuturkan sudah ratusan sapi dua desa bertetangga, Desa Masila – Masago terjangkit penyakit PMK.

” Datanya itu dua desa ini sudah 368 kasus sapi yang terjangkit PMK,” kata Kades Masila Arman yang ditemui di Posko Penanganan PMK Bone di Kantor Desa Masila, Kamis (11/8/2022).

Baca juga:  Pembayaran Pasien di Duga Membengkak, Humas RSUD Tenriawaru Sebut Sistem Aplikasi Eror dan Kelalaian Pegawai

Bahkan kata dia, sudah puluhan sapi yang terjangkit PMK juga sudah dipotong bersyarat.

“Jumlahnya itu 47 kasus yang dipotong bersyarat dengan dijanjikan asuransi penggantian uang, mau bagaimana lagi, peternak mau demi untuk memutus mata rantai penyakit PMK di sini,” kata Arman.

Sementara itu Camat Patimpeng A Yunan Helmi menyebutkan kasus pemotongan bersyarat dengan asuransi sudah dilakukan.

“Sudah banyak yang dipotong, jumlahnya itu kalau sapi sebanyak Rp 10 juta per ekor, jika kambing Rp 5 juta per ekor,” kata Andi Yunan secara terpisah.

Sekedar diketahui, ratusan ekor sapi terkonfirmasi positif PMK di Bumi Arung Palakka, Kabupaten Bone. Pemkab Bone pun sudah menerapkan lockdown ternak atau menutup lalu lintas keluar masuk suplai sapi di Bone.

Baca juga:  Buntut Masalah Pemindahan Titik Nol Pengaspalan Jalan, Kades Mico dan Usa Laporkan Dinas PUPR Bone

Awalnya kasus pertama ditemukan di Desa Massila, kemudian di tetangga desanya, Desa Masago Kecamatan Patimpeng. Diduga pembawa awalnya kerbau yang hendak dijual ke Toraja, namun tidak laku hingga kembali ke Bone. Kerbau itu kemudian pembawa penyakit PMK di Bone.

Penyakit Brucellosis atau penyakit mulut dan kuku(PMK).
Brucellosis merupakan penyakit zoonosis (dapat menular dari hewan ke manusia, dan sebaliknya) yang disebabkan oleh bakteri Brucella abortus.

Pada sapi betina, penyakit ini ditandai dengan adanya keguguran dan plasenta yang tertahan, sedangkan pada sapi jantan menyebabkan radang testis dan kelenjar asesoris. Pada manusia, brucellosis dikenal sebagai demam undulan, yaitu kondisi dimana suhu tubuh naik dan turun dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga:  Penambang Ilegal di Bulukumba Beroperasi Sebut Dapat Intruksi Bupati, Humas Itu Mengada-Ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *