HUKRIM  

Korban Pengeroyokan di STIA Prima Mengalami Pembekakan Dihulu Hati Akibat Pukulan

LISTINGNUSANTARA.COM, BONE– Korban pengeroyokan di halaman Kampus Stia Prima Bone, Irfan Sardi telah melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan dalam yang dipimpin dr Eka Octarina.

Dari hasil pemeriksaan di laboratorium RS M Yasin, dokter menemukan adanya indikasi korban mengalami trauma pukulan sehingga menyebabkan pembekakan diuluh hati. Gejala yang dirasakan korban yakni muntah setiap ada makanan masuk di dalam perutnya.

“Dokter menyarankan agar korban untuk sementara hanya mengkonsumsi makanan seperti bubur tidak diperkenankan makanan keras. Sampai saat ini juga masih mendapat perawatan dan diinfus,” kata orang tua korban, Lukman Sardi.

Lukman Sardi menerangkan, korban selama ini tidak pernah mengalami sakit pada bagian perut dan dada sebelum terjadi kasus pengeroyokan.

Baca juga:  Salah Gunakan Dana Desa,Polres Bone Tetapkan Kades Matajang Sebagai Tersangka.

“Makanya kami takutkan terjadi hal fatal sama anak saya. Untuk sementara sesuai dengan instruksi dokter harus istrahat total dulu,” katanya lagi.

Diduga Terancam Cacat Permanen

Korban pengeroyokan di halaman parkir Kampus Stia Prima Bone, Irfan Sardi terancam mengalami kecacatan. Pasalnya hingga saat ini masih mengalami rasa sakit pada kepala bagian belakang.

Irfan mengatakan, rasa sakit di bagian belakang kepalanya itu menyebabkan dirinya sulit tidur.

“Kalau baring kepala bagian belakang sakit sekali. Itu yang menyebabkan sulit tidur. Sakit pada bagian kepalaku baru terasa setelah dipukul,” ungkapnya.

Selain pada kepala, Irfan juga merasakan sakit pada bagian dada yang sempat terkena tendangan para pelaku.

Baca juga:  Lagi-Lagi,Anak di Bawah Umur di Bone Jadi Korban Pelecehan Seksual

“Dada saya sampai sekarang sakit, itu yang buat saya selalu mual-mual.” Tambahnya.

Sementara itu pihak Polsek Tanete Riattang, telah mengaman sedikitnya lima orang pelaku yang diduga kuat ikut mengeroyok korban.

“Kami serius menangani kasus ini. Anggota bergerak cepat dan mengamankan pelaku,” tuturnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *