LISTINGNUSANTARA.COM,BoneRumah sakit Umum Daerah Tenriawaru Bone menjadi sorotan publik setelah pegawainya diduga memanipulasi pembayaran pasien hingga mencapai 400%.
Padahal pemerintah Kabupaten Bone sudah menerapkan pelayanan Universal Health Coverage (UHC) dalam pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Bone dengan berobat gratis dengan menunjukkan KTP.
Namun cita-cita pemerintah untuk pelayanan kesehatan gratis itu terbantahkan dengan adanya pembayaran yang dilakukan oleh pasien dari Kelurahan Watang Palakka , Muh.Sultan yang mencapai Rp 2,3 juta di kasir RSUD Tenriawaru Bone.
Bukan hanya itu Sulhan kembali buka suara setelah ada klarifikasi yang berikan pihak RSUD Tenriawaru yang menyebutkan adakanya gangguan Aplikasi yang Eror.
“Hari Rabu jam 8 saya minta masuk di IRD Namun di tolak,katanya harus lewat poli, saya bilang istriku sedang gawat sakit sekali perutnya, tapi tetap dipaksa ke poli, istri saya menunggu antrian dipoli kandungan lama sekali dengan keadaan perut sakit, dan sekitar pukul 10 istri saya selesai diperiksa di poli kandungan dan membayar 330.000.” Kata Sulhan,Jumat.7/4/2023.
Dia pun mempertanyakan hal itu ke kasir billing soal pembayaran USG yang naik 100%.
“Kenapa USG mahal sekali padahal semestinya USG itu hanya 150.000 ? Ada kenaikan tarif ‘kata kasir billing’. Saya lanjut lagi ke IRD, petugas admin bertanya ada BPJS nya ibu ? Saya tidak pernah mengurus BPJS dan saya mau masuk umum saja ‘jawabku’.” Lanjutnya.
“Mauki menunggu atau pulang ke rumah karena bangsal penuh? Menunggu jawabku,” sambungnya.
Lebih jauh ia menceritakan, pada Pukul 10.00-16.00 Wita istrinya berjuang menahan rasa sakit.
“Tepat pukul 02.40 Wita janin keluar serta pendarahan hingga mencapai puncak kesakitan, kepala pusing, perut sakit keras, tenaga melemah, hingga dibantu oksigen. Istri saya dibawa keruangan operasi pukul 5.00,” tutupnya.
Ia membantah ditawari soal penyataan Pihak RSUD Tenriawaru soal pelayanan UHC.
“Sebagai masyarakat awam, tidak ada UHC yang dibahas daeng. Yang ada hanya jalur BPJS dan jalur Mandiri saja,” Pungkasnya.