LISTINGNUSANTARA.COM, SINJAI – Kawasan Siaga Bencana (KSB) yang merupakan wadah formal penanggulangan bencana berbasis masyarakat resmi dicanangkan di Kabupaten Sinjai.
Pencanangan KSB ini ditandai dengan pemukulan kentongan sekaligus simulasi standar operasional kawasan siaga bencana dipusatkan di Lapangan Lappadata, Kelurahan Samaenre, Kecamatan Sinjai Tengah, Kamis (18/11/2021).
Pencanangan sekaligus pengukuhan pengurus KSB yang dilakukan oleh Kepala BPBD Sulsel, Muhamamd Firda turut dihadiri Wakil Bupati Sinjai Hj. Andi Kartini Ottong, Sekda Sinjai Akbar, Ketua DPRD Sinjai Jamaluddin, dan Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan Sumber Daya Kemensos RI, Indra Bismantara, para Kepala OPD Lingkup Pemkab Sinjai dan beberapa perwakilan Dinas Sosial (Dinsos) se-Sulawesi Selatan.
Mewakili Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA), Wakil Bupati Sinjai Hj. Andi Kartini Ottong dalam sambutannya menyampaikan bahwa pencanangan kawasan siaga bencana ini untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman dan risiko bencana dengan cara menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan bencana berbasis masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang ada pada lingkungan setempat.
Karena itu, dibentuk dua kawasan siaga bencana di Kabupaten Sinjai yaitu Kecamatan Sinjai Tengah dan Sinjai Barat yang terdiri dari 8 desa.
“Oleh karena itu partisipasi semua pihak, baik itu dari pemerintah daerah, pemerintah desa dan masyarakat, untuk bersinergi, berkolaborasi, melakukan langkah konkrit dan realistis sehingga diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan dampak terburuk dari kejadian bencana di Kabupaten Sinjai,” ujarnya.
Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan Sumber Daya Kemensos RI, Indra Bismantara dalam sambutannya mengatakan isu pengurangan resiko bencana adalah investasi pembangunan yang sangat mahal. Kata dia, Kampung Siaga Bencana (KSB) adalah wadah formal penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang berada di Kelurahan dan dijadikan kawasan/ tempat untuk program penanggulangan bencana.
“KSB didirikan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana dengan cara menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang ada di lingkungan setempat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Sulsel, Muhamamd Firda menuturkan program kawasan siaga bencana (ksb) merupakan rangkaian upaya mitigasi atau pengurangan resiko terhadap ancaman bencana dimana masyarakat ikut berperan aktif dan mengambil peran bersama pemerintah untuk terlibat langsung pada kegiatan penanggulangan bencana di daerahnya masing-masing.
Sehingga pilar terdepan yang akan melakukan upaya penanganan bencana adalah masyarakat itu sendiri dengan berbekal pengetahuan dan pelatihan yang telah mereka terima selama proses pembentukan kawasan siaga bencana ini.
“Pencanangan kawasan siaga bencana yang dilakukan di kabupaten sinjai diharapkan mampu memotivasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam penanggulangan bencana baik sebelum, saat, dan sesudah bencana,” ujarnya